BERSIHKAN PIKIRAN

Mungkinkah selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas ini?

Menutupi telapak tangan saja sulit.

Tapi kalau daun kecil ini menempel di mata kita, maka tertutuplah bumi.

Begitu juga bila diri kita ditutupi pikiran buruk sekecil apapun, maka kita akan melihat keburukan di mana-mana.

Bahkan Bumi ini pun akan tampak buruk.

Jangan pernah menutup mata kita, walau hanya dengan daun yang kecil.

Jangan menutupi diri kita dengan sebuah pikiran buruk, walau hanya seujung kuku.

Bila diri kita tertutup, maka tertutuplah semua.

Air yang banyak di lautan luas yang dalam takkan pernah sanggup menenggelamkan sebuah perahu kecil yang ada di atasnya, kecuali kalau air itu mulai masuk ke dalam perahu.

Demikian juga dengan hidup ini, gosip & segala penilaian negatif akan selalu ada di sekeliling kita.

Namun semuanya itu takkan sanggup menenggelamkan kita, kecuali kita membiarkan semua itu masuk ke dalam pikiran kita.

Menjaga pikiran itu bukanlah tanggung jawab orang lain, melainkan adalah tanggung jawab kita masing-masing.

Kita tidak bisa menyalahkan orang lain untuk setiap masalah yang hadir dalam hidup kita bila kita sendiri tidak bertanggung jawab, karena sudah membiarkan “sampah” masuk & mengotori hidup kita.

Kita harus menyaring apapun yang masuk melalui pikiran kita sebagai pintu gerbangnya. Bila pikiran kita BAIK, maka akan terasa nyaman hidup kita. Jangan lengah.

image

BERBAKTI PADA ORANG TUA DARI HAL YANG KECIL

Seorang pemuda membawa Ibunya yang telah tua dan agak pikun ke sebuah restoran terbaik di kotanya. Ketika makan, tangan sang Ibu gemetar sehingga banyak makanan tumpah dan tercecer mengotori meja, lantai, dan bajunya sendiri. Beberapa pengunjung restoran, melirik situasi tersebut.

Namun pemuda itu terlihat begitu tenang. Ia membantu dengan sabar dan menanti sang ibu selesai makan. Setelah selesai, ia membawa sang ibu ke kamar mandi, untuk dibersihkan tubuh dan pakaiannya dari kotoran. Setelah itu, ia mendudukkan ibunya kembali di kursi, dan dengan tenang ia pun membersihkan makanan yang tercecer di sekitar meja tempat ibunya makan, Kemudian, ia membayar tagihan makan malam pada kasir restoran itu, menghampiri ibunya, dan menuntunnya keluar.

Pemilik restoran yang sedari tadi mencermati perilaku pelanggannya ini, bergegas keluar menyusul si pemuda yang sedang menuntun ibu

image

nya itu. Setelah berhasil menyusul, ia berkata, “Terima kasih, Anda telah meninggalkan sesuatu yang berharga di restoranku.”

Pemuda itu balik bertanya, “Memangnya barang berharga apa yang aku tinggalkan…?”

Sambil menepuk pundak si pemuda, pemilik restoran berkata, “Engkau telah meninggalkan pembelajaran yang mahal pada kami semua, tentang luhurnya nilai berbakti kepada orang tua.”

“Bakti” bagi setiap orang terhadap orangtuanya, tentu tidak sama satu sama lain, karena situasi yang berbeda-beda. Tapi yang pasti: bakti adalah hal yang tidak bisa kita abaikan. Seburuk apa pun rupa maupun kondisi orangtua kita, mereka tetap layak dan harus dihormati. Waktu kita masih bayi sampai remaja mereka tidak pernah mengeluh menjaga dan merawat kita. Apakah disaat mereka membutuhkan kasih sayang kita, harus kita balas dengan air mata kesedihan mereka????

SEORANG ANAK SD INGIN MENJADI SMARTPHONE

Suatu malam setelah sepasang suami istri menghabiskan makan malamnya, mereka duduk di ruang keluarga. Si istri adalah guru sekolah dasar dan pada saat itu melanjutkan pekerjaannya menilai tugas murid-muridnya. Para murid ditugaskan menulis surat tentang apa yang mereka inginkan. Suami dari guru wanita tersebut ikut menemani istrinya. Dia duduk di kursi sambil memegang ponselnya.

Saat hampir selesai memberikan nilai pada tugas murid-muridnya, si istri sadar ada satu yang tertinggal dan lupa dikoreksinya. Dan di kertas tersebut tertulis:

“Keinginanku adalah menjadi sebuah smartphone. Itu menjadi keinginanku karena ibu dan ayahku sangat menyukai smartphone mereka. 

Ibu dan ayahku hanya memperhatikan smartphone mereka dan terkadang melupakanku.

Saat ibu dan ayahku pulang ke rumah dari bekerja, mereka menghabiskan waktu dengan smartphone mereka, bukan denganku. Bahkan ketika ayah dan ibuku sedang melakukan sesuatu yang penting sekalipun, jika ponsel mereka berbunyi, mereka akan mengambilnya segera. Tapi hal itu tidak terjadi padaku, meskipun aku menangis.

Ibu dan ayahku memainkan permainan di ponsel mereka, bukan main denganku. Saat mereka mengobrol dengan orang lain di telepon, dan aku ingin memberitahukan mereka sesuatu hal, mereka menyuruhku diam dan pergi.

Itulah sebabnya kenapa aku ingin menjadi smartphone. Karena mungkin nantinya orangtuaku akan lebih mencintai ku sama seperti smartphone mereka.”

Guru SD itu menangis setelah selesai membaca surat muridnya tersebut. Suaminya pun bertanya kenapa dia menangis. Dan wanita itu memperlihatkan surat tersebut padanya. Suaminya kemudian bertanya lagi, siapa murid yang menuliskan surat ini. Dan di sanalah sang guru tersadar, bahwa ternyata ada ‘surat’ ekstra yang diselipkan di antara tugas-tugas muridnya tanpa dia ketahui.

“Surat itu bukan ditulis oleh salah satu muridku. Surat

image

itu dari anak kita”

Kisah di atas sampai saat ini tidak diketahui apakah memang cerita nyata atau bukan. Meski demikian, tetap saja pengguna internet di Jepang merasa tersentuh dan beberapa orangtua seperti tertampar karena perilaku mereka seolah digambarkan di surat tersebut. Apakah Anda juga merasakan hal yang sama?

JENIS PERSELINGKUHAN

Ada tiga jenis perselingkuhan, jangka pendek, jangka panjang, dan situasional. Kebanyakan orang, lebih memilih jenis yang pertama.

Ketika perselingkuhan terjadi dan belum mengenal satu sama lain lebih dalam, hanya bertemu beberapa kali dan kemudian berakhir, itu artinya perselingkuhan hanya terjadi sebentar.

Perselingkuhan jangka panjang terjadi bila dua orang yang saling jatuh cinta memulai suatu hubungan dan tetap bersama untuk waktu yang cukup lama. Bahkan, mereka juga berkeinginan melanjutkan ke jenjang pernikahan.

Perselingkuhan situasional terjadi ketika dua orang terjebak dalam situasi yang sama dan semakin dekat karena banyak menghabiskan waktu bersama.

Berikut adalah beberapa fakta tentang  perselingkuhan dilihat dari jangka waktu.

1. Ahli hubungan mengungkapkan bahwa mayoritas orang cenderung menyukai perselingkuhan jangka pendek karena mereka tidak terbeban secara emosional.

2. Perselingkuhan dapat membahayakan pada tingkat tertentu bila tidak ditangani dengan baik. Tidak ada investasi emosional dalam perselingkuhan jangka pendek, jadi lebih banyak orang memilihnya.

3. Aspek lain dari perselingkuhan jangka pendek adalah cepatnya perpisahan dan mungkin tak menyesali hal tersebut dan tak ada fase depresif yang mengikuti.

4. Dalam perselingkuhan jangka panjang, orang akan merasa dicintai dan diperhatikan. Namun pada saat yang sama, investasi hubungan juga akan

image

membahayakan hubungan.

5. Hubungan jangka panjang dapat menyababkan luka yang sangat dalam. Selain itu, ini semakin berbahaya ketika salah satu pihak memutuskan untuk menyudahi hubungan resminya dengan selingkuhan.

6. Dalam perselingkuhan situasional, tidak berbahaya dan tak menghantui Anda. Faktanya, bahkan tak ada kontak fisik yang terjadi.

7. Ketika sudah melibatkan perasaan, perselingkuhan menjadi semakin berbahaya, meskipun tidak melibatkan kontak fisik. Hal ini karena pasangan resmi akan sedih atau merasa diabaikan karena pasangannya lengket dengan orang lain di luar pernikahan dan itu menyakitkan.